Powered By Blogger

Sabtu, 06 Oktober 2012

apa itu google adwords ?



Google Adwords adalah sebuah layanan beriklan yang dikeluarkan oleh google dimana Anda bisa mendaftarkan website atau halaman promosi produk Anda untuk ditampilkan pada halaman hasil pencarian dan di seluruh jaringan yang bekerja sama dengan google.

Tampilan ini berupa iklan teks atau gambar yang akan ditampilkan sesuai dengan kata kunci yang dicari pada mesin pencari atau di seluruh jaringan google yang setema dengan kata kunci yang kita target. Pada halaman pencarian, iklan yang kita daftarkan melalui google adwords biasanya muncul pada bagian atas dan atau pada bagian kanan atas hasil pencarian.

Selain itu iklan juga muncul pada website/blog yang memasang kode google adsense. Dan beberapa tempat lagi yang memang ada kerja sama dengan pihak google. Layanan google adwords adalah layanan berbayar. Anda akan membayar setiap ada yang mengklik iklan Anda. Makanya banyak menyebutnya dengan layanan pay per click atau cost per click.

TIPS MENGHADAPI UJIAN SEMESTER

Ujian Akhir Semester, sebuah tahapan perjalanan yang harus dilewati oleh setiap mahasiswa dalam masa studinya di Kampus. Bebagai reaksipun muncul saat menjelang ujian akhir semester ini. Ada yang dihadapi dengan kegelisahan memikirkan apakah dia bisa menjalaninya dengan baik ataukah tidak. Ada yang merespon biasa-biasa saja dengan kondisi ini karena menganggap bahwa UAS merupakan sesuatu yang tidak telalu istimewa toh setiap semester kita selalu berjumpa dengan itu. Ada pula yang senang menjelang ujian, terutama untuk mahasiswa rantau karena ini berarti waktu liburan semesterpun juga semakin dekat sehingga pulang ke kampung halaman yang dirindupun akan segera tiba. Terlepas dari alasan-alasan tersebut, sebagai seorang mahasiswa mulim yang baik harus menunjukkan kesungguhan (jiddiyah) dalam mempersiapkannya. William Shakespeare pernah berkata “Barangsiapa naik panggung tanpa persiapan, ia akan turun panggung dengan kehinaan” ini menandakan bahwa persiapan menjadi sesuatu yang sangat penting. Berikut ini ada beberapa tips yang bisa kita terapkan dalam menghadapi ujian baik sebelum ujian mapun saat ujian, agar mendapatkan hasil maksimal. Akan tetapi, belum tentu tips ini bis a sesuai dengan kita karena masing – masing mempunyai gaya belajar dan karakter tersendiri.




1. Lengkapi bahan ujian

Hal yang pertama kali yang harus kita lakukan adalah melengkapi bahan-bahan kuliah untuk dipelajari dalam rangka persiapan ujian jauh-jauh hari dari pelaksanaan ujian. Dari mulai bahan-bahan yang diberikan dosen seperti slide powerpoint dan diktat kuliah, bahan yang direkomendasikan dosen seperti textbook penunjang maupun soal-jawab yang terlahir dari hasil kreativitas senior-senior kita. (he..)

2. Sesuaikan metode belajar terhadap waktu yang tersedia dan gunakan kaidah terbalik.

Kadang kala metode belajar kitapun harus disesuaikan dengan waktu yang tersedia. Untuk ujian Akhir Semester atau Ujian Tengah Semester biasanya diinformasikan sejak jauh-jauh hari. Tapi untuk kuis mata kuliah tertentu, kadang kala diinformasikan secara mendadak bahkan tidak diberitahukan sama sekali.

Apabila waktu menjelang ujian cukup banyak, maka kita bisa mempersiapkannya secara maksimal. Dan salah satu tips yang bisa kita terapkan adalah menggunakan kaidah terbalik (Apa itu?). Misalkan kita mengalokasikan waktu selama sepekan saat minggu tenang (apa minggu tegang?) untuk mempersiapkan ujian selama sepekan juga. Maka hari senin di minggu tenang kita gunakan untuk ujian hari sabtu, selasa untuk hari jum’at dan seterusnya hingga ujian hari senin kita persiapkan di sabtu/ahadnya. Apabila hal ini dilakukan maka untuk persiapan ujian hari senin kita tidak akan double.

Harapannya, metode belajar SKS (Sistem Kebut Semalam) atau bahkan SKSS(Sisitem Kebut setelah Subuh) bisa mulai kita tinggalkan, kecuali untuk ujian yang infonya diberikan secara mendadak maka kadang kala metode ini di summon kembali. (he..)

3. H-tertentu = konsep dan kerjakan soal, H-1 = belajar soal

Beberapa pekan sebelum pekan ujian, kita gunakan untuk belajar konsep secara matang serta digunakan untuk mengerjakan soal-soal yang ada baik soal ujian tahun kemarin, tugas-tugas atau yang lainnya. Sedangkan pada saat di pekan ujiannya saat malamnya atau saat besoknya ujian, kita gunakan untuk mempelajari ulang soal-soal yang sudah kita kerjakan sebelumnya. Agar saat ujian kita tidak mengalami kelelahan.

4. Bedakan metode belajar hafalan dan hitungan

Antara teknik belajar untuk ujian hitungan dan hafalan harus dibedakan jangan disamaratakan. Untuk ujian hitungan yang harus diperbanyak adalah latihan soal-soal. Jangan mengandalkan membaca soal jawab saja, karena bisa jadi pada saat kita membacanya faham tapi saat diaplikasikan saat ujian kita akan menjadi lupa. Dengan sering mengerjakan soal-soal hitungan maka kita akan terbiasa atau terotomatisasi dalam mengerjakan soal-soal yang serupa.

Beda saat kita akan menghadapi ujian hafalan atau konsep maka metode yang bisa kita terapkan adalah dengan sistem baca, fahami, seleksi dan hapalkan. Maksudnya untuk awalan kita kit abaca bahan ujian kita misalnya diktat kuliah sekali secara total sambil berusaha untuk memahaminya. Selanjutanya kita baca ulang sekaligus menandai informasi yang kita anggap penting. Setelah itu kita tinggal baca dan hafalkan yang kita tandai tadi saja.

5. Belajar kelompok

Belajar kelompok cukup efektif untuk mengakselerasi pemahaman kita. Terutama untuk mahasiswa yang mempunyai gaya belajar Auditori. Dalam diskusi akan terjadi sharing knowledge, karena kadang kala tingkat penerimaan kita saat kuliah atau belajar mandiri bervariasi.

6. Sering mengulang-ulang

Terakhir adalah kita harus sering mengulang-ngulang apa yang kita pelajari, baik untuk hafalan maupun latihan soal hitungan



Saat Hari-H

1. Persiapkan alat tulis seperlunya dan jangan lupa bawa jam tangan

Dengan kita mempersiapkan alat tulis dengan lengkap atau seperlunya, maka kita ekan lebih efekti dalam mengerjakan tidak meminjam kanan kiri. Selain itu kita tidak akan mengganggu peserta ujian lain.

Kemudian jangan lupa membawa alat penunjuk waktu apabila ternyata dalam ruangan tempat kita ujian tidak disediakan jam dinding. Hal ini penting untuk membuat estimasi waktu dalam pengerjaannya.

2. Datang min 10 menit sebelum ujian

Dengan datang beberapa menit sebelum ujian, maka kita akan mempunyai waktu untuk menyiapkan mental atau psikologis kita supaya lebih siap. Lain ceritanya kalau kita telat, selain waktu kita berkurang maka mental kita mengalami shock sesaat. Bisa jadi kita tidak akan bisa berkonsentrasi secara penuh untuk mengerjakan soal ujian.

3. Berdoa sebelum dan Sesudah

Jangan lupa untuk membiasakan diri berdo’a kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala agar ujian kita diberikan kemudahan serta diberikan hasil yang terbaik.

Dan Tuhanmu berfirman: “Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina” (Al Mu’min : 60)

4. Posisi menentukan prestasi

Saya sepakat dengan istilah ini walaupun dengan persepsi yang berbeda. Saat ujian maka usahakan agar kita bisa duduk di depan jangan di belakang. Dengan kita duduk di depan kita akan mendapatkan dua keuntungan. Pertama, peluang kita untuk menyontek akan sangat kecil. Kedua, kita akan lebih fokus atau tenang ketika ujian karena kita tidak melihat kondisi teman-teman kita yang di belakang. Kadang kala pada saat melihat temen kita ada yang curang atau lebih duluan selesai akan menggau konsentrasi kita. Oleh karena itu sangat penting untuk duduk paling depan kecuali untuk ujian yang tempat duduknya sudah ditetapkan.

5. Ikuti petunjuk Dosen

Kita harus cermat terhadap petunjuk ujian. Karena kadang kala, dosen memberikan petunjuk ujian yang aneh-aneh dan seandainya kita tidak mengikutinya ujian kita akan digugurkan. Contohnya di jurusan ssaya, kadang kala ada dosen yang menyaratkan agar pengerjaannya berurut tanpa spasi antar no jawaban. Sehingga mau tidak mau harus berurutan mengerjakannya. Ada juga yang menyaratkan untuk mengerjakan beberapa soal saja dari soal-soal yang diberikan. Seandainya kita tidak teliti kemudian nekat mengerjakan semua, maka waktu kita akan habis serta hasilnya tidak akan maksimal Karena tergesa-gesa dalam mengerjakannya.

6. Kerjakan yang lebih mudah dan semampunya

Kerjakan soal-soal diberikan dari yang paling mudah atau paling kita bisa agar waktunya bisa efektif. Kadang kala waktu kita habis saat kita memikirkan satu soal susah yang tidak kunjung mendapatkan jawabannya. Tidak perlu memaksakan menjawabnya apabila kita tidak bisa mengerjakannya. Dan jangan membuat jawaban yang aneh-aneh.

Alkisah ada mahasiswa yang tidak bisa mengerjakan, kemudian menuis dalam lembar jawabannya “hanya Allah yang bisa mengerjakan soal ini”. Lalu sang dosenpun menuliskan dalam lembar jawaban yang sudah diperiksanya, “Kalau gitu Allah dapat A, anda dapat E”. (he.). Ada juga yang menuliskan dalam lembar jawabannya kata-kata memelas. Misalnya “Pak saya sudah mengambil mata kuliah ini tiga kali, pliss buat saya lulus” (he.. ada-ada saja)



Saat Selesai Ujian

1. Bersyukurlah terhadap hasil

Saat ujian sudah selesai dan hasilnya sudah keluar. Maka kita harus memberikan respon yang positif. Saat nilainya sesuai atau bahkan lebih dari yang diharapkan, maka bersyukurlah karena dalam surat Ibrahim ayat 7 Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman

“Jika kamu bersyukur akan nikmat yang Aku berikan kepadamu, niscaya akan Aku tambah nikmat tersebut kepadamu, namun jika kamu kufur akan nikmat-Ku, ingatlah bahwa azab-Ku sangat pedih”.(QS Ibrahim :7)

Saat hasil tidak sesuai dengan harapan kita bersabarlah, karena bisa jadi Allah Subhanahu Wa Ta’ala mempunyai rencana yang lebih baik. Misalnya agar kita belajar lebih keras lagi dan lain-lain. Wallahu’alam.

“Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah SWT mengetahui, sedang kamu tidak Mengetahui”. (QS. Al Baqarah : 216)

2. Lakukan Evaluasi

Dari hasil yang ada kita lakukan evaluasi terhadap teknik belajar kita agar untuk ujian selanjutnya bisa lebih baik lagi.

Itulah beberapa tips dari saya dalam mempersiapkan Ujian terutama UAS. Semoga bermanfaat dan yang paling penting adalah ikhlasunniyat (ikhlaskan niat kita) dalam menghadapi ujian tersebut.. BrrrSemangat..!

Wallahu’alam bishowab..

Dari hasil yang ada kita lakukan evaluasi terhadap teknik belajar kita agar untuk ujian selanjutnya bisa lebih baik lagi.

Itulah beberapa tips dari saya dalam mempersiapkan Ujian terutama UAS. Semoga bermanfaat dan yang paling penting adalah ikhlasunniyat (ikhlaskan niat kita) dalam menghadapi ujian tersebut.. BrrrSemangat..!

tentang wanita

Ketika Tuhan menciptakan wanita, DIA lembur pada hari ke-enam. Malaikat datang dan bertanya,”Mengapa begitu lama, Tuhan?” Tuhan menjawab: “Sudahkan engkau lihat semua detail yang saya buat untuk menciptakan mereka?" “2 Tangan ini harus bisa dibersihkan, tetapi bahannya bukan dari plastik. Setidaknya terdiri dari 200 bagian yang bisa digerakkan dan berfungsi baik untuk segala jenis makanan. Mampu menjaga banyak anak saat yang bersamaan. Punya pelukan yang dapat menyembuhkan sakit hati dan keterpurukan, dan semua dilakukannya cukup dengan dua tangan ini” Malaikat itu takjub. “Hanya dengan dua tangan?....impossible!“ Dan itu model standard?! “Sudahlah TUHAN, cukup dulu untuk hari ini, besok kita lanjutkan lagi untuk menyempurnakannya“. “Oh.. Tidak, SAYA akan menyelesaikan ciptaan ini, karena ini adalah ciptaan favorit SAYA”. “O yah… Dia juga akan mampu menyembuhkan dirinya sendiri, dan bisa bekerja 18 jam sehari”. Malaikat mendekat dan mengamati bentuk wanita-ciptaan TUHAN itu. “Tapi ENGKAU membuatnya begitu lembut TUHAN ?” “Yah.. SAYA membuatnya lembut. Tapi ENGKAU belum bisa bayangkan kekuatan yang SAYA berikan agar mereka dapat mengatasi banyak hal yang luar biasa.“ “Dia bisa berpikir?”, tanya malaikat. Tuhan menjawab: “Tidak hanya berpikir, dia mampu bernegosiasi." Malaikat itu menyentuh dagunya.... “TUHAN, ENGKAU buat ciptaan ini kelihatan lelah & rapuh! Seolah terlalu banyak beban baginya.” “Itu bukan lelah atau rapuh....itu air mata”, koreksi TUHAN “Untuk apa?”, tanya malaikat TUHAN melanjutkan: “Air mata adalah salah satu cara dia mengekspressikan kegembiraan, kegalauan, cinta, kesepian, penderitaan dan kebanggaan.” “Luar biasa, ENGKAU jenius TUHAN” kata malaikat. “ENGKAU memikirkan segala sesuatunya, wanita ciptaanMU ini akan sungguh menakjubkan!" Ya mestii…! Wanita ini akan mempunyai kekuatan mempesona laki-laki. Dia dapat mengatasi beban bahkan melebihi laki-laki. Dia mampu menyimpan kebahagiaan dan pendapatnya sendiri. Dia mampu tersenyum bahkan saat hatinya menjerit. Mampu menyanyi saat menangis, menangis saat terharu, bahkan tertawa saat ketakutan. Dia berkorban demi orang yang dicintainya. Mampu berdiri melawan ketidakadilan. Dia tidak menolak kalau melihat yang lebih baik. Dia menerjunkan dirinya untuk keluarganya. Dia membawa temannya yang sakit untuk berobat. Cintanya tanpa syarat. Dia menangis saat melihat anaknya adalah pemenang. Dia girang dan bersorak saat melihat kawannya tertawa. Dia begitu bahagia mendengar kelahiran. Hatinya begitu sedih mendengar berita sakit dan kematian. Tetapi dia selalu punya kekuatan untuk mengatasi hidup. Dia tahu bahwa sebuah ciuman dan pelukan dapat menyembuhkan luka. Hanya ada satu hal yang kurang dari wanita: DIA LUPA BETAPA BERHARGANYA DIA

kenapa pesawat bisa terbang ?

Pesawat terbang adalah mesin atau kendaraan apapun yang mampu terbang di atmosfer. Prinsip-prinsip terbangnya menggunakan hukum fisika yakni memanfaatkan hukum bernoulli di udara dengan memanfaatkan arus laminiar sayap yang dihasilkan akibat daya dorong mesin pesawat. Sebagian besar pesawat komersial saat ini menggunakan mesin turbofan. Turbofan berasal dari dua kata, yakni turbin dan fan. Komponan fan merupakan pembeda antara mesin ini dengan turbojet. Pada mesin turbojet, udara luar dikompresi oleh kompresor hingga mencapai tekanan tinggi.

Selanjutnya udara bertekanan tinggi tersebut masuk ke dalam ruang bakar untuk dicampurkan dengan bahan bakar (avtur). Pembakaran udara bahan bakar tersebut akan meningkatkan temperatur dan tekanan fluida kerja. Fluida bertekanan tinggi ini selanjutnya dilewatkan melalui turbin dan keluar pada nosel dengan kecepatan sangat tinggi. Perbedaan kecepatan udara masuk dan fluida keluar dari mesin mencitpakan gaya dorong T (Hukum III Newton: Aksi dan Reaksi). Gaya dorong T ini dimanfaatkan untuk bergerak dalam arah horizontal dan sebagian diubah oleh sayap pesawat menjadi gaya angkat L. Fan pada mesin turbofan berfungsi memberikan tambahan laju udara yang memasuki mesin melalui bypass air.

Udara segar ini akan bertemu dengan campuran udara bahan bakar yang telah terbakar di ujung luar mesin. Salah satu keuntungan penggunaan turbofan adalah dia mampu meredam kebisingan suara pada turbojet. Namun karena turbofan memiliki susunan komponen yang relatif kompleks, maka mesin jenis ini sangat rentan terhadap gangguan FOD (Foreign Object Damage) dan pembentukan es di dalam mesin. Masuknya FOD (seperti burung) ke dalam mesin bisa menyebabkan kejadian fatal pada pesawat. Pesawat terbang memiliki kemampuan bergerak dalam tiga sumbu, yakni pitch, roll, dan yaw. Gerak naik turunnya hidung pesawat dikontrol oleh elevator, gerak naik turunnya sayap pesawat dikontrol oleh aileron, sedangkan gerak berbelok dalam bidang horizontal dikontrol oleh rudder yang berada di sirip (fin) pesawat. Selain itu, dibagian belakang sayap juga terdapat flap yang berfungsi membantu meningkatkan gaya angkat pada saat take off maupun mengurangi gaya angkat pada saat landing (air brake). Pada saat menjelajah (cruise) flap ini akan masuk ke dalam sayap untuk mengurangi gaya hambat D pesawat.. Gaya-Gaya Apa Saja yang Bekerja pada Pesawat Terbang dan Helikopter? Ada beberapa macam gaya yang bekerja pada benda benda yang terbang di udara. Namun hingga saat ini, setidaknya ada 3 penjelasan yang diterima untuk fenomena munculnya gaya angkat pada sayap: prinsip Bernoulli, Hukum III Newton, dan efek Coanda. Sayap pesawat memiliki kontur potongan melintang yang unik: airfoil. Pada airfoil, permukaan atas sedikit melengkung membentuk kurva cembung, sedangkan permukaan bawah relatif datar. Bila sekelompok udara mengenai kontur airfoil ini, maka ada kemungkinan bahwa udara bagian atas akan memiliki kecepatan lebih tinggi dari bagian bawah. Hal ini disebabkan karena udara bagian atas harus melewati jarak yang lebih panjang (permukaan atas airfoil adalah cembung) dibandingkan udara bagian bawah.

1. Prinsip Bernoulli menyatakan bahwa semakin tinggi kecepatan fluida (untuk ketinggian yang relatif sama), maka tekanannya akan mengecil. Dengan demikian akan terjadi perbedaan tekanan antara udara bagian bawah dan atas sayap: hal inilah yang mencipakan gaya angkat L. Penjelasan dengan prinsip Bernoulli ini masih menuai pro kontra; namun penjelasan ini pulalah yang digunakan Boeing untuk menjelaskan prinsip gaya angkat.

2. Hukum III Newton menekankan pada prinsip perubahan momentum manakala udara dibelokkan oleh bagian bawah sayap pesawat. Dari prinsip aksi ?reaksi, muncul gaya pada bagian bawah sayap yang besarnya sama dengan gaya yang diberikan sayap untuk membelokkan udara. Sedangkan penjelasan menggunakan efek Coanda menekankan pada beloknya kontur udara yang mengalir di bagian atas sayap. Bagian atas sayap pesawat yang cembung memaksa udara untuk mengikuti kontur tersebut. Pembelokan kontur udara tersebut dimungkinkan karena adanya daerah tekanan rendah pada bagian atas sayap pesawat (atau dengan penjelasan lain: pembelokan kontur udara tersebut menciptakan daerah tekanan rendah). Perbedaan tekanan tersebut menciptakan perbedaan gaya yang menimbulkan gaya angkat L. Meski belum ada konsensus resmi mengenai mekanisme yang paling akurat untuk menjelaskan munculnya fenomena gaya angkat, yang jelas sayap pesawat berhasil mengubah sebagian gaya dorong T mesin menjadi gaya angkat L. Gaya-gaya aerodinamika ini meliputi gaya angkat (lift), gaya dorong (thrust), gaya berat (weight), dan gaya hambat udara (drag). Gaya-gaya inilah yang mempengaruhi profil terbang semua benda-benda di udara, mulai dari burung-burung yang bisa terbang mulus secara alami sampai pesawat terbang yang paling besar sekalipun. Namun hal mendasar yang menyebabkan pesawat itu bisa mengudara adalah lebih kepada karena gaya angkat yang lebih tunduk kepada hukum Newton ketiga, yang secara sederhana berbunyi : SETIAP AKSI (daya) AKAN MENDAPAT REAKSI YANG BERLAWANAN ARAH DAN SAMA BESAR. Gaya hambat udara (drag) merupakan gaya yang disebabkan oleh molekul-molekul dan partikel-partikel di udara. Gaya ini dialami oleh benda yang bergerak di udara. Pada benda yang diam gaya hambat udara nol. Ketika benda mulai bergerak, gaya hambat udara ini mulai muncul yang arahnya berlawanan dengan arah gerak, bersifat menghambat gerakan (itu sebabnya gaya ini disebut gaya hambat udara). Semakin cepat benda bergerak semakin besar gaya hambat udara ini. Agar benda bisa terus bergerak maju saat terbang, diperlukan gaya yang bisa mengatasi hambatan udara tersebut, yaitu gaya dorong (thrust) yang dihasilkan oleh mesin. Supaya kita tidak perlu menghasilkan thrust yang terlalu besar (bisa-bisa jadi tidak ekonomis) kita harus mencari cara untuk mengurangi drag. Salah satu caranya adalah dengan menggunakan desain yang streamline (ramping). Supaya bisa terbang, kita perlu gaya yang bisa mengatasi gaya berat akibat tarikan gravitasi bumi. Gaya ke atas (lift) ini harus bisa melawan tarikan gravitasi bumi sehingga benda bisa terangkat dan mempertahankan posisinya di angkasa. Lalu bagaimana kita bisa mengatasi gravitasi ini? Ini saatnya memanfaatkan bantuan dari fisikawan-fisikawan legendaris: Isaac Newton, Bernoulli, dan Coanda Isaac Newton yang terkenal dengan ketiga persamaan geraknya menyumbangkan hukum III Newton tentang Aksi-Reaksi. Sayap pesawat merupakan bagian terpenting dalam menghasilkan lift. Partikel-partikel yang menabrak ini lalu dipantulkan ke bawah (ke arah tanah). Udara yang menghujani tanah ini merupakan gaya AKSI. Nah, ini baru aksi yang disebabkan proses yang terjadi di bagian bawah sayap. Di bagian atas sayap, ada proses lain yang juga menghasilkan aksi. Di sini Bernoulli dan Coanda ‘bekerja sama’. Sewaktu udara akan mengalir di bagian atas sayap, tekanannya sebesar P1. Ketika udara melewati bagian lengkung pesawat, tekanan udara di daerah itu turun menjadi P2. Menurut Coanda, udara yang melewati permukaan lengkung akan mengalir sepanjang permukaan itu (dikenal sebagai Efek Coanda).

Udara yang melewati bagian atas sayap ini mirip udara yang bergerak sepanjang botol. Udara ini akan mengalir sepanjang permukaan atas sayap hingga mencapai ujung bawah sayap. Di ujung bawah sayap itu partikel-partikel udara bergerombol dan bertambah terus sampai akhirnya kelebihan berat dan berjatuhan (downwash). Siraman udara atau downwash ini juga merupakan komponen gaya AKSI. Tanah yang menerima gaya aksi ini pasti langsung memberikan gaya REAKSI yang besarnya sama dengan gaya aksi tetapi berlawanan arah. Karena gaya aksinya menuju tanah (ke arah bawah), berarti gaya reaksinya ke arah atas. Gaya reaksi ini memberikan gaya angkat (lift) yang bisa mengangkat pesawat dan mengalahkan gaya berat akibat tarikan gravitasi bumi. Sumber gaya angkat (lift) yang lain adalah perubahan tekanan udara di P2. Dari beberapa hal, bagusnya kinerja penerbang dalam sebuah penerbangan bergantung pada kemampuan untuk merencanakan dan berkordinasi dengan penggunaan tenaga (power) dan kendali pesawat untuk mengubah gaya dari gaya dorong (thrust), gaya tahan (drag), gaya angkat (lift) dan berat pesawat (weight). Keseimbangan dari gaya-gaya tersebutlah yang harus dikendalikan oleh penerbang. Makin baik pemahaman dari gaya-gaya dan cara mengendalikannya, makin baik pula ketrampilan seorang penerbang. Berikut ini hal-hal yang mendefinisikan gaya-gaya tersebut dalam sebuah penerbangan yang lurus dan datar, tidak berakselerasi (stright and level, unaccelerated). Thrust, adalah gaya dorong, yang dihasilkan oleh mesin (powerplant)/baling-baling. Gaya ini kebalikan dari gaya tahan (drag). Sebagai aturan umum, thrust beraksi paralel dengan sumbu longitudinal. Tapi sebenarnya hal ini tidak selalu terjadi, seperti yang akan dijelaskan kemudian. Drag, adalah gaya ke belakang, menarik mundur, dan disebabkan oleh gangguan aliran udara oleh sayap, fuselage, dan objek-objek lain. Drag kebalikan dari thrust, dan beraksi kebelakang paralel dengan arah angin relatif (relative wind). Weight, gaya berat adalah kombinasi berat dari muatan pesawat itu sendiri, awak pesawat, bahan bakar, dan kargo atau bagasi. Weight menarik pesawat ke bawah karena gaya gravitasi. Weight melawan lift (gaya angkat) dan beraksi secara vertikal ke bawah melalui center of gravity dari pesawat. Lift, (gaya angkat) melawan gaya dari weight, dan dihasilkan oleh efek dinamis dari udara yang beraksi di sayap, dan beraksi tegak lurus pada arah penerbangan melalui center of lift dari sayap. Pada penerbangan yang stabil, jumlah dari gaya yang saling berlawanan adalah sama dengan nol.

Tidak akan ada ketidakseimbangan dalam penerbangan yang stabil dan lurus (Hukum ketiga Newton). Hal ini berlaku pada penerbangan yang mendatar atau mendaki atau menurun. Hal ini tidak sama dengan mengatakan seluruh keempat gaya adalah sama. Secara sederhana semua gaya yang berlawanan adalah sama besar dan membatalkan efek dari masing-masing gaya. Seringkali hubungan antara keempat gaya ini diterangkan dengan salah atau digambarkan dengan sedemikian rupa sehingga menjadi kurang jelas. Perhatikan gambar berikut sebagai contoh. Pada ilustrasi di bagian atas, nilai dari semua vektor gaya terlihat sama. Keterangan biasa pada umumnya akan mengatakan (tanpa menyatakan bahwa thrust dan drag tidak sama nilainya dengan weight dan lift) bahwa thrust sama dengan drag dan lift sama dengan weight seperti yang diperlihatkan di ilustrasi di bawah. Pada dasarnya ini adalah pernyataan yang benar yang harus benar-benar dimengerti atau akan memberi pengertian yang menyesatkan. Harus dimengerti bahwa dalam penerbangan yang lurus dan mendatar (straight and level), tidak berakselerasi adalah benar gaya lift/weight yang saling berlawanan adalah sama, tapi kedua gaya itu juga lebih besar dari gaya berlawanan thrust/drag yang juga sama nilainya diantara keduanya, bukan dibandingkan dengan lift/weight.

Untuk kebenarannya, harus dikatakan bahwa dalam keadaan stabil (steady) jumlah gaya ke atas (tidak hanya lift) sama dengan jumlah gaya ke bawah (tidak hanya weight), jumlah gaya dorong (tidak hanya thrust) sama dengan jumlah gaya ke belakang (tidak hanya drag). Perbaikan dari rumus lama yang mengatakan “thrust sama dengan drag dan lift sama dengan weight” ini juga mempertimbangkan fakta bahwa dalam climb/terbang mendaki, sebagian gaya thrust juga diarahkan ke atas, beraksi seperti gaya lift, dan sebagian gaya weight, karena arahnya yang ke belakang juga beraksi sebagai drag. Pada waktu melayang turun (glide) sebagian vektor gaya weight diarahkan ke depan, beraksi seperti gaya thrust. Dengan kata lain, jika kapan pun arah pesawat tidak horisontal maka lift, weight, thrust dan drag akan terbagi menjadi dua komponen.